CINTAKU
Sibolga, Februari 2000
“Bangun del, udah sampai ni!!!!!!!!” aku berusaha membengunkan
adel dari mimpinya
“Iya bar, aku dah bangun……. Emang udah sampai mana kita sekarang”
balasnya
Dasar Adel, amnesianya selalu datang setiap
kali baru bangun tidur
“Si….Bol….Ga… Loe lupa kalou loe dah ikut rombongan Bravo 97”
Bentakku
“Oooooo aku ingat………………. Hiiiiiiiieeeeee” Cengirmu padaku
Sesaat akan marah
kembali terlihat air wajah adel berubah seketika, wajah manisnya berubah masam
sekaligus kecut karena terlalu banyak jeruk purut (kok aku jadi ikutan
ngaco!!!), sepertinya adel kembali menyadari tentang kedatangannya ke kota
sibolga ini yang tak lain dan tak bukan adalah bukan rencananya sama sekali
Keikutsertaan
adel bersama rombongan bukan karena dia masuk dalam tim pengurus apalagi pemain
bola yang bernama BRAVO 97, melainkan karena saat keberangkatan aku dan tim
menuju sibolga tadi malam bersamaan dengan duka atau tepatnya aku sebut hari
kebebasan adel karena saat aku persiapkan keperluan keberangkatan, tiba2 adel
datang dengan berurai air mata dengan mata yang berwarna merah darah
“Di….a… Ha….mil… Bar”
ucapmu terbata-bata
“Siapa?????”
“Dia…….. Anak FKIP 98 kelas B”
“Mimi……….. Selingkuhannya Andra gila itu” Bentakku
“Mas Andra ngak gila bar, dia cuma khilaf” Balasmu
Dalam kesalahan
besar yang dilakukan andra, tetap saja adel masih membelanya, aku kadang sama
sekali ngak pernah habis fikir, apakah begini yang namannya cinta?????
Berkali kali
disakiti tetap masih bisa dimaafkan dan yang pasti kesalahan andra kali ini
tidak bisa aku tolerin alias aku sendiri yang akan berdiri didepan adel untuk
melawan andra
Langkah awal yang
aku lakukan adalah menjauhkan adel dari sumber api kesengsaraannya yaitu andra
botak gila itu, ikut kesibolga pasti akan member pencerahan atau paling tidak
menghilangkan sedikit rasa sedih atau kesalnya dengan suasana baru yang lebih
baik
“Mereka harus menikah kan bar” ucapmu disela-sela aku membakar
ikan yang banyak hasil bonus kemenangan kami melawan anak2 bola pandan dengan
skor 4-1 dan seperti biasanya 2 gol yang aku persembahkan untuk Bravo 97
“Mungkin ini jalan mereka del” jawabku
“Harusnya dari awal aku sudah merelakan hubungan mereka dan
melepas mas andra, sehingga mereka tidak perlu sembunyi dibelakangku dan
akhirnya berbuat dosa seperti ini” Penyesalan adel
“Del….Adel…. tetep saja kesalahan yang sama sekali bukan salahmu,
tapi selalu kamu jadikan salahmu” bisikku dihati
“Bara….!!!!!!!!!!!!!!!! Kok malah melamun diajak ngobrol” Bentakmu
menyadarkanku
“Ngak del, aku Cuma bingung sebenarnya apa sih kehebatan mas
andramu itu sampai kamu begitu mencintainya”
“Aku sangat mencintainya bar, cara dia bicara, memandangku,
memegang tanganku, mengecup keningku, memanjaiku, melindungi dan cara dia
memperlakukan aku dengan sopan dan penuh rasa sayang” Pujimu pada lelaki hidung
belang itu
“Begitu halusnya dia memperlakukanmu tapi mengapa dia sanggup
melukai hati kecilmu yang hanya satu del” Hantamku
Seperti petir
yang menyambar adel terperanggah oleh ucapanku, seketika adel berlari kekamar
dan terlihat jelas disudut mata coklatnya aku melihat air mengalir membasahi
wajah manisnya yang selama ini kurindukaan untuk aku belai dengan seluruh rasa sayang
yang aku miliki
----------------------------
“Pergi mas, aku benci kamu” Maki adel pada mas andra kudengar dari
kejauhan
Mas andra benar-benar gak bisa kehilangan
adelia, terbukti dengan kedatangannya ke Sibolga untuk menjemput adel dan
menjelaskan semua yang sebenarnya terjadi
“Mas sayang dan cinta kamu del” Ucap mas andra
“Enggak… kalau mas bener saying sama adel, pasti mas ngak akan
sakiti adel seperti ini” balasmu
“Mas khilaf, maafkan mas……… kita lupakan semuanya dan kembalilah
bersama mas” pinta mas andra
“Enggak”
“Adel!!!!!!” Bentak mas andra sambil menarik tangan adel
“Lepas………. Adel ngak mau” Mohonmu
Bersamaan dengan ayunan tangan mas andra yang
hendak mendarat dipipimu, aku tangkap tangannya dengan keras sambil berkata
“Adel ngak pantas mencintai laki-laki pengecut seperti kamu”
“Siapa loe boleh bicara seperti itu” Amarah mas andra
“Aku cuma membela orang sangat aku cintai seumur hidupku” Teriakku
dihadapan mas andra
Adel terlihat terkejut termasuk mas andra,
karena selama ini aku hanyalah sahabat sekaligus teman curhat adel tempat
bercerita suka dan dukanya adel bersama cerita cintanya
“Ternyata selama ini loe suka adel???, kasihan loe bara karena
adel ngak pernah mencintai loe” Ucap mas andra
“Loe salah mas, bara segalanya buat aku lebih dari yang aku
sadari” Ucapmu membalas semua ucapan mas andra
------------------------------
Sepeninggalnya
mas andra sejak siang tadi, membuat aku juga pergi menghilang meningalkan rasa
kegalauan sendiri karena sudah berani dengan lantang mengatakan mencintai kamu
Aku tidak pernah
tahu sejak kapan aku mencintai kamu, apakah sejak sama-sama kita mendaftar
ulang karena lulus di fakultas yang sama, atau sejak kita kena hukuman karena
aku salah bawa menu ayam goring saat ospek, sedangkan aku bawa ayam Kentucky
berbalut tepung dan kamu malah membantuku dengan menukar ayam milikku agar aku
tidak berkeliling halaman akibat hukuman yang diberikan, tetapi malahan kita
berdua kena hukuman karena disebut pasangan penipu paling cocok, atau apakah
sejak kamu member boncengan padaku saat pulang kuliah karena aku harus
berdesakan dengan bis kota dan kamu mengendarai Honda biru kesanyanganmu, atau
karena semua hal indah yang selalu kamu tunjukkan pada semua orang, atau
kebersamaan kita yang begitu sulit aku lupakan, atau……atau……atau semuanya
tentang kamu
“Kamu jahat bar” Suara adel memecah lamunanku
“Maafin aku del”
“Bukan maaf yang pengen aku dengar, tapi semua yang kamu ucapin
tadi siang didepan semua orang” pintamu
Aku cuma bisa diam, sama seperti biasanya
saat adel sedang curhat padaku
“Aku sayang kamu bara, jauh sebelum kamu mencintai aku” Ucapmu
dengan jelas Aku terdiam saat kamu kecup pipiku dengan hangat
AKU MENCINTAIMU DEL
MEMUJAMU SEPERTI SEORANG PEMUJA YANG MEMUJA
DEWANYA
MENEMPATKANMU DITEMPAT YANG PALING INDAH
MENJADIKANMU BINTANG BERCAHAYA DIKEGELAPANKU
MENGHAPUS KABUT UNTUK MENYINARIMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar